Hilangkan Rasa Cemburu, Tanamkan Sikap Optimis

Rasa cemburu merupakan salah satu penyebab timbulnya rasa cemas . Rasa ini merupakan suatu hasrat untuk dicintai seseorang dengan cara tertentu. Rasa cemburu ini dapat timbul karena kurangnya kepercayaan diri.

Sebagian orang menyangka bahwa rasa cemburu hanya terjadi dalam kehidupan rumah tangga, khususnya kecemburuan suami kepada istrinya atau sebaliknya, istri cemburu kepada suaminya.

Kenyataannya, kecemburuan telah menjadi hal yang lumrah, dalam arti, hal itu terjadi dalam kehidupan secara umum. Rasa cemburu dapat pula menimpa orang-orang tertentu yang patut untuk merasakannya. Cemburu merupakan problem kejiwaan urutan pertama diantara problem kejiwaan lainnnya. Orang yang ditimpa rasa cemburu akan sangat menyulitkan dirinya karena kadang kecemburuan itu akan mendorong seseorang untuk memiliki perilaku yang merusak.

Terkadang, rasa cemburu dapat mengganggu kehidupan pribadi seseorang. Hal ini juga dapat terjadi pada diri kita sendiri, Misalnya, ketika pribadi Kita mengatakan,”Mengapa orang yang aku cintai tidak mencintaiku seperti aku mencintainya?” Atau “Mengapa orang yang aku cintai lebih memperhatikan orang lain dari pada kepadaku?”

Orang yang menyiksa diri dengan rasa cemburu karena melihat tingkah laku orang yang dicintainya kepada orang lain, hendaknya mengetahui bahwa berpikir dengan cara seperti itu adalah cara berpikir yang salah. Kita, hendaknya tidak memberikan penilaian kepada diri Kita melalui orang lain. Nilailah diri Kita berdasarkan Kita sendiri, dari kepribadian dan perbuatan Kita.

Kita harus memiliki rasa percaya diri dan kebanggaan terhadap diri sendiri. Perhatian orang lain kepada selain kita adalah urusan orang lain, bukan urusan kita. Apa yang akan menimpa Kita apabila orang lain tidak memberikan perhatian pada Kita tidak apa-apa bukan? Ketahuilah bahwa kebahagiaan kita berasal dari pribadi Kita yang bukan orang lain. Hanya anak-anak kecil yang mengkitalkan kebahagiaan dan cinta dari orang lain karena mereka belajer mencintai dari orang lain.

Disampingitu, kita harus mengetahui bahwa berubahnya pikiran orang lain kepada kita adalah urusan orang lain, bukan urusan kita. Hal itu tidak sama sekali menurunkan martabat atau menghina kehormatan kita.

Sebenarnya, kududukan seseorang yang membuatnya menjadi bersedih adalah karena merasa jauh dari Allah swt. dan jauh dari nilai-nilai ketaatan. Oleh karena itu cepat-cepatlah mendekati diri kepada-Nya serta menyadari bahwa kedudukan kita berada dalam amal saleh dan kedekatan kita kepda Allah merupakan hal yang terbaik, meskipun kita dihargai oleh orang lain maupun tidak.

Wallahu ‘Alam.

Seruan Mulia

About Seruan Mulia

situs web islami kini dan masa depan

Subscribe to this Blog via Email :