Terjemah Syarah Waraqat: Pengertian Ushul Fiqh

فالأصل الذي هو مفرد الجزء اللأول ما يبني عليه غيره كأصل الجدار اي اساسه واصل الشجارة اي طرفها الثابت في اللأرض


Kata al-ashlu (asal) merupakan bentuk mufrad dari bagian yang pertama ia adalah sesuatu perkara yang didirikan diatasnya (perkara) akan perkara yang lain, seperti ashlul jidar (asal tembok) yang berarti pondasinya dan ashlus syajarah (asal pohon) yang berarti pangkal pohon yang tertancap didalam tanah.

والفرع الذي هو مقابل الأصل ما يبني على غيره كفروع الشجرة لأصلها وفروع الفقه لأصوله

Sedangkan kata al-far’u (cabang) yang merupakan lawan dari kata al-ashlu ia adalah sesuatu yang didirikan diatas yang lainnya seperti cabang-cabang pohon untuk asalnya dan cabang-cabang fiqh untuk ushulnya.



والفقه الذي هو جزء الثاني له معنى لغوي وهو الفهم و معنى شرعي وهو معرفة الأحكام الشرعية التي طريقها الإجتهاد كالعلم بأن النية في الوضوء واجبت وان الوتر مندوب وان النية من الليل شرط في صوم رمضان وان الزكات واجبة في مال الصبي غير واجبة في الحلي المباح وان القتل بمتقل يوجب القصاص ونحو ذلك من مسائل الحلاف


Kata-kata al-fiqh merupakan bagian yang kedua yang memiliki makna secara lughawi (bahasa) yaitu pemahaman dan makna secara syar’i yaitu pengetahuan tentang hukum-hukum syara’ yang jalan (mengetahuinya/menetapkannya) itu diperoleh dengan ijtihad. Sepeti mengetahui bahwa niat pada wudhu hukumnya wajid, witir hukumnya sunnah, berniat dimalam hari merupakan syarat pada puasa ramadhan, zakat hukumnya wajib pada harta anak kecil kecuali pada perhiasan mubah, pembunuhan dengan benda yang dapat membunuh mewajibkan qisas (bagi sipembunuh) dan (hukum-hukum lain yang) seumpama demikian dari pada masalah yang dipersilihkan.


بحلاف ما ليس طريقه الإجتهاد كالعلم بأن الصلوات الجمس واجبة وأن الزنا محرم ونحو ذلك من المسائل القطعية فلا يسمى فقها فالمعرفة هنا ألعلم بمعنى الظن


Berbeda dengan sesuatu (hukum yang jalan penetapannya) itu bukan dengan cara ijtihad sepeti mengetahui bahwa shalat yang lima hukumnya wajib, zina hukumnya diharamkan, dan hukum-hukum lain yang) seumpama demikian dari pada masalah yang sudah punya kepastian hukum maka (hukum yang seperti ini) tidak dimanakan dengan fiqh. Adapun pengetahuan yang dimaksudkan disini adalah ilmu dengan makna zan (prasangka yang lebih menguatkan).

Seruan Mulia

About Seruan Mulia

situs web islami kini dan masa depan

Subscribe to this Blog via Email :

1 comments:

Write comments