Akhir Zaman, Masjid Menjadi Tempat Rekreasi

Salah satu dari beberapa fenomena diakhir zaman yang juga telah diberitakan oleh Rasulullah saw. adalah ketika masjid-masjid yang seharusnya digunakan sebagai tempat ibadah justru dijadikan sebagai tempat rekreasi dan hanya dijadikan sebagai jalan untuk lewat. Ibnu Mas’ud berkata, Rasulullah saw. bersabda:

مِن أَشْرَاطِ السَّاعةِ أن تُتَّخَذَ المَسَاجِدُ ُطُرُقًاَ

Sesungguhnya salah satu dari pada tanda-tanda kiamat adalah ketika masjid-masjid dianggap sebagai jalanan.

Ketika masjid telah dihiasi dengan berbagai pernak-pernik yang membuatnya menjadi indah sedemikian rupa hingga membuat setiap orang yang memandangnya menjadi terkagum-kagum, maka secara perlahan peran dan fungsi masjid telah berpindah yang dulunya digunakan sebagai tempat ibadah, namun kini telah dijadikan sebagai tempat rekreasi.

Padahal Rasulullah beserta para sahabatnya telah menjadikan masjid sebagai tempat beribadah baik ibadah zahir maupun batin untuk mendapatkan rahmat dan ampunan dari Allah. Mereka juga mendatangi mejid untuk melampiaskan kerinduannya kepada Rabbnya dalam bentuk ruku’ dan sujud. Allah berfirman:

رِجَالٌ لَّا تُلْهِيهِمْ تِجَارَةٌ وَلَا بَيْعٌ عَن ذِكْرِ اللَّـهِ وَإِقَامِ الصَّلَاةِ وَإِيتَاءِ الزَّكَاةِ ۙ يَخَافُونَ يَوْمًا تَتَقَلَّبُ فِيهِ الْقُلُوبُ وَالْأَبْصَارُ﴿٣٧
Laki-laki yang tidak dilalaikan oleh perniagaan dan tidak (pula) oleh jual beli dari mengingati Allah, dan (dari) mendirikan sembahyang, dan (dari) membayarkan zakat. Mereka takut kepada suatu hari yang (di hari itu) hati dan penglihatan menjadi goncang. (QS. An-Nur : 37)

Hanya orang-orang yang beriman dan bertaqwalah yang mau memakmurkan mesjid dengan shalat dan zikir. Adapun selainnya mereka justru enggan untuk melakukannya. Maka, menjadi sangat wajar bagi orang yang jauh dari agama mereka itu datang kemesjid untuk berekreasi bahkan menjadikannya sebagai tempat hiburan. Kedatangan mereka layaknya seorang artis yang mengunjungi tempat hiburan. Meraka kagum ketika melihat mesjid yang indah, akan tetapi kekaguman tersebut tidak ditujukan kepada Allah yang telah memberikan kepada mereka berbagai kenikmatan, melainkan kekaguman tersebut ditujukan kepada arsitek dan perancang masjid tersebut. 

Wajar saja jika mereka sama sekali ridak terpikir untuk melaksanakan shalat sunnah tahiyatul masjid dua rakaat saat memasukinya. Akan tetapi mereka justru mengeluarkan kamera digitalnya untuk memotret seluruh ruangan masjid sambil berpose dibeberapa sudut masjid. 

Nauzubillahi min Dzalik.

Seruan Mulia

About Seruan Mulia

situs web islami kini dan masa depan

Subscribe to this Blog via Email :