Ketahuilah bahwa pintu terbebar yang dimasuki Iblis untuk menggoda manusia adalah kebodohan. Dengan aman, Iblis memasuki pintu tersebut untuk menggoda orang-orang bodoh. Adapun orang-orang yang berilmu, Iblis tidak bisa masuk kepadanya kecuali dengan mencuri kesempatan. Iblis menebar perangkapnya terhadap mayoritas ahli ibadah yang sedikit ilmunya, karena kebanyakan mereka hanya sibuk beribadah tanpa mengetahui ilmunya.
Perangkap pertama yang dilakukan Iblis terhadap mereka adalah menjadikan mereka lebih mengutamakan ibadah daripada ilmu, padahal ilmu itu lebih utama daripada ibadah sunnah. Iblis memperlihatkan kepada mereka bahwa tujuan ilmu adalah amal. Sehingga mereka mereka memahami bahwa amalan itu hanyalah amal anggota badan. Mereka tidak tahu bahwa amalan itu adalah amalan hati dan amalan hati itu lebih utama dari pada amalan anggota tubuh.
Mutharrif bin Abdullah berkata, “Keutamaan ilmu itu lebih baik dari pada keutamaan ibadah”.
Yusuf bin Asbath berkata, “Satu bab ilmu yang kamu pelajari itu lebih baik dari pada tujuh puluh kali perang”
Al-Mu’afi bin Imran berkata, “Menulis satu hadist lebih aku sukai dari pada shalat semalam suntuk”.
Tatkala perangkap itu sudah tertanam, mereka lebih mengutamakan praktik ibadah fisik dari pada ilmu. Iblis pun merajalela dengan berbagai perangkapnya dalam berbagai bentuk ibadah.
Maka tuntutlah ilmu sebelum melakukan ibadah karena ibadah tampa ilmu adalah bagaikan tulisan yang tak bisa dibaca.
Wallahu ‘Alam