Manusia itu diciptakan oleh Allah sebagai makhluk yang sangat mulia. Tetapi sekarang ini, harga manusia semakin rendah. Sehingga ada ungkapan. “Sekarang ini semuanya bertambah naik, kecuali manusia”. Apa sebabnya?
Sesungguhnya kehidupan adalah ujian. Jika lulus ujian, maka bertambah mulia manusia tersebut. Sebaliknya, jika tidak maka dia akan terjatuh ke tempat yang serendah-rendahnya. Disinilah Allah SWT. Memberikan bekal hikmah agar manusia mendapat bimbingan.
Allah berfirman :
وَلَقَدْ آتَيْنَا لُقْمَانَ الْحِكْمَةَ أَنِ اشْكُرْ لِلَّهِ ۚ وَمَن يَشْكُرْ فَإِنَّمَا يَشْكُرُ لِنَفْسِهِ ۖ وَمَن كَفَرَ فَإِنَّ اللَّهَ غَنِيٌّ حَمِيدٌ
Dan sesungguhnya telah Kami berikan hikmat kepada Luqman, yaitu: "Bersyukurlah kepada Allah. Dan barangsiapa yang bersyukur (kepada Allah), maka sesungguhnya ia bersyukur untuk dirinya sendiri; dan barangsiapa yang tidak bersyukur, maka sesungguhnya Allah Maha Kaya lagi Maha Terpuji". (QS. Lukman : 12)
Ada ulama yang mengatakan bahwa hikmah itu berarti tali kekang, yaitu tali kendali yang dipasang pada seekor kuda. Kalau kita menunggang kuda, maka kita akan memegang tali kekang itu, guna mengatur jalannya kuda. Demikianlah manusia, Allah telah memberikan kepadanya hikmah, agar manusia dapat mengatur kehidupannya sesuai dengan apa yang telah diajarkan oleh Allah SWT. melaui Rasulnya dengan perantara Al-Qur’an dan Sunnah supaya kita menjadi mukmin yang bijaksana.
Namun jika pemberian itu tidak bisa kita tempatkan sebagaimana mestinya, tentu akan mengecewakan Sang Pemberi. Dan inilah penyebab utama harga diri manusia yang mulia itu, menjadi hancur dan dangat rendah.
Wallahu 'Alam.