Akhir Zaman, Manusia Akan Dikepung Oleh Riba

Dari Abu Huraira ia berkata: Rasulullah saw. bersabda,

لَيَأْتِيَنّ علَى النّاسِ زَمَانٌ لاَ يَبْقَى أحَدٌ إلاّ أكَلَ الرّبَا، فَإنْ لَمْ يَأْكُلْهُ أصَابَهُ مِنْ غُبَارِهِ.

Benar-benar akan datang kepada suatu manusia yaitu suatu zaman dimana tak ada seorangpun diantara mereka kecuali memakan harta riba. Sekiranya ia tidak memakannya, setidaknya ia terkena debunya. (HR. Abu Daud, Ibnu Majah, Al-Hakim. Perawi Al-Hasan tidak mendengar hadits ini dari Abu Huraira, sehingga sanad terputus)

Secara sederhana nubuwat Rasulullah saw. diatas dapat dilihat melalui fakta dan realita yang terjadi di ruang lingkup kehidupan kita pada saat ini, mengapa demikian? Karena semua bentuk muamalah yang dilakukan oleh umat dizaman ini semuanya menggunakan uang, padahal kita tahu bahwa uang merupakan alat tukar yang dibuat oleh bank yang asasnya adalah riba. Maka secara otomatis setiap orang akan sulit untuk menghindari riba, ia pasti akan terkena meski hanya debu-debunya. Baju yang kita gunakan, celana, sepatu, kaos, hingga alat-alat elektronik yang digunakan untuk bekerja, hingga kendaraan yang kita gunakan setiap hari. Semuanya itu diproduksi oleh perusahaan-perusahaan asing yang berhubungan dengan bank-bank konvensional yang menggunakan bahkan menciptakan prinsip riba. Barang-barang dan jasa yang kita butuhkan sehari-hari juga diproduksi oleh pabrik-pabrik yang bekerja sama dengan bank konvensional. Walaupun ada diantara mereka yang secara muamalah terbebas dari riba, namun tetap saja mereka masuk dalam lingkunngan debu-debu riba.

Hal itu sangat bersebrangan dengan apa yang terjadi di masa lalu. Di zaman Rasulullah saw. muamalah dilakukan dengan dirham dan dinar yang terbuat dari emas dan perak. Standar nilainya adalh berat logamnya, sehingga nilai jual belinya akan sama. Dan setiap orang mungkin dapat membuatnya sendiri jika memiliki bahan emas dan perak tersebut. Dalam kondisi seperti ini, perbuatan riba masih bisa dihindari, bahkan dihapuskan.

Seruan Mulia

About Seruan Mulia

situs web islami kini dan masa depan

Subscribe to this Blog via Email :