Kisah Pohon Yang Disembah Manusia

Pada suatu ketika ada sebatang pohon yang dijadikan sebagai sesembahan selain Allah. Lalu seorang laki-laki datang menuju pohon tersebut dan berkata, “Sungguh aku akan menebang pohon ini.”

Dengan niat yang membara laki-laki tersebut akan menebang pohon itu dalam keadaan marah terhadap para penyembahnya karena Allah. Saat itu pun Iblis menghadangnya dalam wujud seorang manusia biasa.

Iblis bertanya, “Apa yang enngkau inginkan?”

Lelaki itu menjawab, “Aku akan menebang pohon ini karena dijadikan sesembahan selain Allah”.

Iblis membantah, “Jika kamu sendiri tak menyembahnya, lalu apa mudharat yang mengenai dirimu dari orang yang menyembahnya?”

Lelaki itu tetap bersikeras, dan berkata “Sungguh aku benar-benar akan menebangnya”

Lalu iblis berkata kepadanya, “Maukah kamu kutawari sesuatu yang lebih baik bagimu. Kamu tidak perlu menebang pohon ini. Lalu imbalannya, setiap hari kamu akan mendapatkan 2 dinar dibawah bantalmu setiap kamu bangun pagi.”

Setelah berbincang beberapa saat, lelaki itu akhirnya pulang kerumahnya. Keesokan harinya ia mendapatkan 2 dinar di bawah bantalnya. Namun, pada hari berikutnya ia tidak mendapatkan apapun dibawah bantalnya. Lelaki itu bangkit dengan penuh kemarahan, dia pun bersikeras hendak menebang pohon tersebut.

Ketika sampai pada tempat tujuan, Iblis kembali menyerupai dirinya dalam bentuk manusia dan bertanya, “Apa yang akan kau lakukan?”

Lelaki itu menjawab, “Aku akan menebang pohon yang dijadikan sesembahan selain Allah itu.”

Iblis membantah, “Kamu bohong. Kamu takkan bisa menebang pohon itu.”

Lelaki itu bangkit untuk menebangnya, tetapi iblis melawannya hingga lelaki itu terjatuh ke tanah, lalu iblis mencekiknya dan hampir saja membunuhnya.

Iblis lalu berkata, “Tahukah kamu siapa aku. Aku adalah Iblis. Pertama kali kamu dulu datang dengan marah karena Allah sehingga aku tak mampu melawanmu, maka akupun memperdayaimu dengan 2 dinar, lalu kau tak jadi menebangnya. Tetapi sekarang kamu datang untuk membela 2 dinar, maka aku berhasil mengalahkanmu.”

Seruan Mulia

About Seruan Mulia

situs web islami kini dan masa depan

Subscribe to this Blog via Email :