
Lalu seseorang yang lainnya berkata. “Aku juga diundang, akan tetapi keadaanku lebih buruh daripada keadaanmu. Aku adalah orang yang buta sehingga aku tidak bisa melihat jalan.”
Orang ketiga yang mendengar perkataan mereka berdua berkata: “Akan tetapi jika saja kalian menyadarinya, kalian akan sadar bahwa kalian memiliki sarana untuk mencapai tujuan kalian.” Setelah beberapa saat merekapun mendapatkan ide. Sibuta langsung menggendong si pincang di punggungnya. Lalu si pincangpun menggunakan menggunakan kaki sibuta untuk berjalan, dan matanya digunakan untuk menunjukkan arah.
Dengan cara itulah kedua orang tersebut bisa mencapai tujuannya. Dimana mereka bisa menghadiri jamuan dari sang sultan.
Wallahu ‘Alam